Mungkin diantara kita atau temen-temen yang notebane pernah menjadi santri tentu akan mengenal sebuah kitab tafsir yang terkenal yaitu tafsir jalalain yang dikarang oleh imam Jalaluddin as-Suyuti dan imam Jalaluddin al-Mahalli mengingat kitab tafsir ini sering dijadikan kajian mingguan diberbagai pondok pesantren yang ada di Indonesia.
Dan dalam khazanah keilmuan islam klasik setiap cabang disiplin ilmu musti ada yang mensyarah (menerangkan dalam bentuk kitab juga) atau menghasyiyah (memberikan komentar dalam kitab juga), nah ada salah satu dari hasyiyah kitab tafsir jalalain yang dikarang oleh seorang ulama’ ahlusunnah wal jama’ah dari madzab maliki yaitu Syaikh Ahmad bin Muhammad ash-Shawi al-Maliki (w 1214 H) tersebut sebagian isinya telah direduksi oleh kaum wahabi karena si pengarang telah membongkar sejarah hitam mereka.
Pada awalnya saya tidak mengetahui bahwa kitab tersebut telah direduksi oleh kaum wahabi, akan tetapi setelah saya datang dan silaturrahiem ke salah satu pondok pesantren yang sampai saat ini masih tetap melestarikan kesalafiyahannya yaitu Pondok Pesantren Al-Mubarak Lanbulan Sampang Madura disana saya sempat sowan kepada pengasuhnya yaitu Syekh Ahmad Barizi Muhammad fathillah seorang ulama’ yang wara’, zuhud dan mutafannin diberbagai bidang disiplin ilmu agama, beliau masih guru dari ulama’ besar Mekkah yaitu Syekh Muhammad bin Ismail al-Yamani al-Makki karena memang beliau yaitu Syekh Muhammad bin Isma’il banyak mengambil ijazatus sanad hadits dan berbagai macam kitab dari Syekh Ahmad Barizi Bin Muhammad Fathillah.
Nah dalam kesempatan itu saya melakukan semacam kajian bersama para asatidz bujang yang memang mumpuni dan boleh dikatakan bintangnya asatidz yang ada di Pondok Pesantren al-Mubarak Lanbulan, kebetulan yang kita kaji adalah Kitab Hasyitus Showi Ala Tafsiril Jalalain ketika pembahasan sampai kepada tafsir surat al-fathir yang terdapat pada jilid IV halaman 78 dari Kitab Hasyitus Showi Ala Tafsiril Jalalain yang diterbitkan oleh dar ihya’ turots al aroby disana ada ibaroh:
وقيل هذه الآية نزلت فى الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب والسنة ويستحلون بذلك دماء المسلمين وأموالهم, لما هو مشاهد الآن فى نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون أنهم على شيء على إنهم هم الكاذبون, استحوذ عليهم الشيطان فأنساهم ذكر الله أولئك حزب الشيطان هم الخاسرون, نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم. (حاشية الصاوى على التفسير الجلالين, الجزء 4 الصفحة 78)
Yang artinya begini: Menurut satu pendapat ayat ini turun tentang kaum Khawarij yang telah merusak takwil al-Qur’an dan Sunnah, yang mana untuk tujuan itu mereka menghalalkan darah orang-orang Islam dan harta-harta mereka, kenyataan ini sebagaimana terbukti di masa sekarang, sebuah kelompok yang sama persis dengan kaum Khawarij tersebut, mereka adalah kelompok yang berada di negeri Hijaz, mereka dinamakan dengan kelompok Wahabiyah, mereka menganggap diri mereka di atas kebenaran, padahal sesungguhnya mereka adalah orang-orang pendusta, mereka telah dijerumuskan oleh setan, hingga setan itu telah menjadikan mereka lupa dari mengingat Allah. Mereka itu adalah golongan setan, dan sesungguhnya golongan setan adalah golongan yang merugi. (Hasyitus Showi Ala Tafsiril Jalalain, juz IV hal 78).
Terus ketika saya dan para musyawirin membandingkan dengan kitab yang sama juga pada juz dan halaman yang sama akan tetapi kitab yang satunya diterbitkan oleh Dar al Kutub al Ilmiyyah milik kaum wahabi, nah ini dia ibarohnya:
وقيل هذه الآية نزلت فى الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب والسنة ويستحلون بذلك دماء المسلمين وأموالهم, استحوذ عليهم الشيطان فأنساهم ذكر الله أولئك حزب الشيطان هم الخاسرون, نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم.
Yang artinya begini: Menurut satu pendapat ayat ini turun tentang kaum Khawarij yang telah merusak takwil al-Qur’an dan Sunnah, yang mana untuk tujuan itu mereka menghalalkan darah orang-orang Islam dan harta-harta mereka, mereka telah dijerumuskan oleh setan, hingga setan itu telah menjadikan mereka lupa dari mengingat Allah. Mereka itu adalah golongan setan, dan sesungguhnya golongan setan adalah golongan yang merugi.
Subhanallah saya begitu mengagumi keterangan yang disampaikan salah seorang ustadz yang umurnya masih belia mungkin seumuran saya dengan cerdas dan lugasnya dia menerangkan bahwa hal ini adalah bentuk penghancuran khazanah keilmuan islam yang dilakukan oleh kaum wahabi karena mereka ingin menghancurkan citra kaum ahlusunnah wal jama’ah, saya kira apa yang dikatakan ustadz tersebut memang benar adanya dan sesuai dengan pembahasan dalam kitab al-Mafahim karya Sayyid Muhammd Bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani karena salah satu kebobrokan kaum wahabi banyak disinggung dan dibahas dalam kitab tersebut sehingga banyak diburu oleh kaum wahabi untuk dihancurkan. Alhamdulillah cetakan asli kitab al-Mafahim tersebut berada di perpustakaan pondok pesantren Al-Mubarok lanbulan sebagai upaya untuk melestarikan paham ahlusunnah wal jama’ah. Wallahu a’lam bis showab….!!!
1 komentar:
kang, apa ngga kebalik? Hasyiyah Showi versi DKI yg tidak ditahrif (teksnya masih asli)...
Posting Komentar