Selasa, 30 Maret 2010

HADITS MUSALSAL TENTANG DUA HARI RAYA[1]

Oleh : al-Faqir haliful Ajzi wa at-Taqshir Muhammad Khoiron bin alhaj Mahmud

Saya berkata bahwa sesungguhnya telah mengabarkan kepadaku Syekh Ahmad Barizi bin Muhammad bin Fathillah dari guru beliau yaitu Syekh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani dari gurunya yaitu Syekh Umar Hamdan Al-Mahrosy dan Syekh Muhammad Abdul Baqi al-Anshori serta Syekh Ali bin Falih ad-Dzohiri pada hari raya, dari gurunya yaitu al-Allamah Syekh Falih ad-Dzohiri pada hari raya, dari gurunya yaitu syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ali as-Sanusi pada hari raya dari gurunya yaitu Syekh Hamdun bin Abdirrahman bin Alhaj as-Silmy al-Fasi pada hari raya dari gurunya yaitu syekh Muhammad at-Tawudi bin Tholib bin Saudah al-Mirry pada hari raya dari gurunya yaitu syekh Ahmad bin Abdil Aziz al-Hilaly pada hari raya dari gurunya yaitu syekh Muhammad bin Hasan al-Ujaimy pada hari raya dari ayahnya yaitu syekh Hasan bin Ali al-Ujaimy pada hari raya, dan syekh Umar Hamdan berkata bahwa sesungguhnya beliau juga mendapatkan ijazatus sanad hadits ini dari gurunya yaitu sayyid Ali bin Dzohir al-Witry pada hari raya.

Dalam riwayat lain bahwa sesungguhnya syekh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani berkata bahwa beliau mendapat ijazatus sanad hadits ini dari gurunya yaitu sayyid Abdul Muhsin bin Muhammad Amin Ridwan dan Syekh Ahyad bin Idris al-Bughury al-Jawi pada hari raya dari gurunya yaitu al-Allamah sayyid Muhammad Amin bin Ahmad Ridwan al-Madani pada hari raya dari gurunya yaitu syekh Abdul Ghoni bin Abi Sa’ied al-Umari pada hari raya dan beliau berkata bahwa sesungguhnya beliau telah mendengar dari syekh Muhammad Abid al-Anshori pada hari raya idul fitri dan beliau juga berkata bahwa beliau mendengar dari pamannya yaitu syekh Muhammad Husain pada hari raya idul fitri dari ayahnya yaitu syekh Muhammad Murad al-Anshori pada hari raya idul fitri dari syekh Hasyim as-Sanadi pada hari raya idul fitri dari syekh Abdul Qodir (beliau adalah mufti mekkah pada waktu itu) pada hari raya idul fitri beliau berkata bahwasanya beliau mendengar syekh Hasan bin Ali al-Ujaimy pada hari raya idul fitri berkata sesungguhnya telah mengabarkan kepadaku syekh Abu Mahdi Isa bin Muhammad at-Tsa’alaby dan syekh Muhammad bin Sulaiman ar-Roddani pada hari raya dari syekh Ali bin Muhammad bin Abdirrahman al-Ajhuri dan syekh Syihab Ahmad bin Muhammad al-Khoffaji pada hari raya dari gurunya syekh Sirojuddin Umar bin Uljai dan syekh Badruddin Hasan al-Kurkhi dari gurunya al-Hafidz Jalaluddin as-Suyuthi[2] dari Imam Taqiyuddin Abul Fadl Muhammad bin Muhammad bin Fahd al-Hasyimy pada hari raya idul fitri diantara sholat dan khutbah dari Abu Hamid Muhammad bin Abdillah bin Dzohirah al-Qurosy pada hari raya idul fitri dari Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abdil Mu’thi al-Anshori al-Madani pada hari raya idul fitri dari al-Hafidz Abu Amr Utsman bin Muhammad at-Tauzari pada hari raya idul fitri dari Abul Hasan Ali bin Hibatullah al-Jummaizy pada hari raya idul fitri dari al-Hafidz Abu Thohir as-Salafy pada hari raya idul fitri dari Abu Muhammad Abdillah bin Ali al-Abnusy di kota Baghdad pada hari raya.

Imam Jalaluddin as-Suyuthi berkata bahwa sesungguhnya beliau menerimah ijazatus sanad hadits ini dengan dua derajat yang tinggi dari Abu Abdillah bin Muqbil al-Halaby dari Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi dari Ibnu al-Bukhori dari Ibnu Thobruz dari Abu al-Mawahib bin Muluk pada hari raya dari al-Qodhi Abu at-Thoyyib at-Thobary pada hari raya dari Ahmad bin al-Ghuthorif di kota Jarjan pada hari raya dari Ali bin Dzahib al-Warraq pada hari raya dari Abu Abdillah Ahmad bin bin Muhammad bin Ukht Sulaiman bin Harb pada hari raya dari Basyr bin Abdillah al-Umawy pada hari raya dari Waki’ bin al-Jarrah[3] pada hari raya dari Sufyan at-Tsauri pada hari raya dari gurunya yaitu Ibnu Juraij pada hari raya dari Atha’ bin Rabah pada hari raya dari Ibnu Abbas pada hari raya bahwa sesungguhnya beliau yaitu Ibnu abbas menyaksikan langsung Rasulullah SAW pada hari idul fitri ataupun idul adha setelah melaksanakan sholat ied menemui kami secara langsung lalu beliau bersabda :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَصَبْتُمْ خَيْرًا فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْصَرِفَ فَلْيَنْصَرِفْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُقِيْمَ حَتَّى يَسْمَعَ الْخُطْبَةَ فَلْيَقُمْ

“Wahai manusia sekalian telah datang kepada kalian kebaikan (yaitu hari raya) barang siapa yang suka untuk pergi (setelah melaksanakan sholat ied) maka pergilah dan barang siapa yang suka untuk menetap (tidak pergi) sampai mendengarkan khutbah maka menetaplah”



[1] Hadits ini diijazahkan kepada saya di masjid Darur Rahman Pondok Pesantren Al-Mubarok Lanbulan Sampang Madura pada tanggal 10 Dzuhijjah 1430 H,

[2] Beliau adalah salah satu pengarang kitab tafsir Jalalain

[3] Beliau adalah guru Imam Syafi’I R.A

HADITS MUSALSAL TENTANG DUA HARI RAYA